Senin, 30 September 2013

Bahasa Indonesia => membuat deskripsi



Nama Saya Mochamat Ari Fauzan, lahir pada tanggal 31 Maret 1995 di kota Banyuwangi. Saya adalah anak ke lima dari Sembilan bersaudara. Ayah dan Ibu Saya bekerja sebagai pedagang barang-barang kebutuhan rumah tangga.  Ayah Saya orangnya sangat galak, sangat bertentangan dengan Ibu Saya yang penyabar.sehingga, Saya dan Saudara-saudara saya terkadang merasa tertekan. Ibu saya yang penyabar, mampu menenangkan hati anak-anaknya, yang membuat mereka kuat terhadap sikap Ayahnya. Kami bukan orang kaya yang memiliki tambang emas yang hartanya tidak akan habis walaupun digunakan sampai tujuh turunan. Tapi, kami hanya memiliki usaha kecil yang dikelola oleh kami sekeluarga. Ayah, Ibu bekerja di toko dengan dibantu oleh semua anaknya. Mulai dari pagi hari, giliran anak laki-laki untuk membuka dan membersihkan toko sebelum mereka berangkat ke sekolah. Ketika anak-anak sekolah, ayah dan ibu menjaga toko sampai sore nanti. Menjelang malam, giliran kami para anak yang menjaga toko dibantu oleh ayah dan ibu juga tentunya. Orang tua kami tidak pernah memaksa kami untuk membantu. Tapi, ini semua atas kesadaran kami sendiri. Orang tua kami  mengajarkan anak-anaknya tentang kemandirian dan kepekaan dalam hidup. Rutinitas seperti ini membuat kami bahagia.
Saya mempunyai cita-cita menjadi seorang pengusaha. Orang tua Saya sangat mendukung dan mereka juga bersedia untuk membiayai melanjutkan study ke perguruan tinggi. Saya senang sekali, karna dari Sembilan saudara, saya lah yang pertama kali mendapat kesempatan untuk meneruskan study ke perguruan tinggi. Saya tidak boleh menyianyiakan kesempatan itu, saya harus bersungguh-sungguh untuk belajar disana. Tanggung jawab dan amanat yang saya emban, harus dilakukan dengan kesungguhan yang mendalam.
Kendala dalam hidup Saya adalah semangat yang sering naik turun. Berada jauh dari keluarga seharusnya bisa mempunyai semangat yang tinggi. Namun, Saya malah sering turun semangatnya. Mungkin, Saya masih belum terbiasa menghadapi kondisi seperti saat ini.  Kelihatannya Saya butuh teman, Saya butuh sahabat, Saya membutuhkan seseorang yang mampu membuat Saya kuat dan tetap semangat menajalani tanggung jawab ini. Hari demi hari dilalui, Saya mulai bisa menemukan teman-teman yang bisa menyemangati Saya. Sehingga Saya mulai merasa betah, tinggal dan mengejar cita-cita di kota tercinta ini.  
Hidup itu tidak boleh biasa-biasa saja. Hidup itu harus rock n’ roll , harus mempunyai target-target yang harus dicapai. Membuat target juga tidak boleh terlalu mudah. Membuat target itu harus luar biasa.  Target Saya sendiri sebenarnya kalau dikatakan gampang, ya tidak mungkin. Diakatan sulit? Tidak juga pula. Target saya yang paling besar yakni menjadi pengusaha yang sukses. Karna saya sadar, kedua orang tua umurnya semakin bertambah. Mereka mulai keletihan untuk bekerja. Saya ingin membantu mereka dengan membiayai sekolah adik-adik Saya sampai perguruan tinggi juga seperti Saya. Menurut Saya, ini adalah target Saya yang luar biasa.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar